Rabu, 09 Oktober 2019

Berapa banyak dosa?? Aku malu

Sejenak aku berpikir..
Aku mulai merenung tentang hidup ini..
Aku menangis tersedu-sedu..
Air mata mengalir deras..
Aku pun menjadi sangat malu..
Merasa hina..
Merasa kotor..

Betapa banyak dosa kepada-Mu yang telah aku lakukan..
Betapa banyak perintah- Mu yang telah aku ingkari..

Jijik terkadang dengan diri sendiri..

Seolah menjadi manusia munafik..
Benar-benar munafik..

Melakukan ibadah banyak dengan sembunyi tetapi menjadi ujub..

Melakukan ibadah banyak dengan terang-terangan menjadi sombong..

Inikah aku sebagai manusia yang pantas Engkau ciptakan dan banggakan..

Bahkan Engkau banggakan kepada penghuni langit bahwa kita adalah khalifah…

Sedih aku..

Malu..
Benar-benar memalukan..

Hanya menjadi manusia yang banyak berbuat kerusakan di muka bumi..
Bahkan lidah yang telah banyak menyakiti hati muslim lainnya..

Berapa perbandingan dzikir dan ghibah yang telah aku lakukan..??

Aku pun semakin gerah dengan semua dosa-dosa ini..

Banyak doa yang aku panjatkan pada-Mu..

Padahal semua hanya hawa nafsuku saja..

Kapan doa itu tulus hanya karena-Mu..?
Tulus ikhlas supaya dekat dengan-Mu?


Ya Allah.. aku malu..
Aku malu..

Bahkan ketika bersikap munafik masih saja ada manusia lain yang menganggap diri ini baik..

Bahkan ketika pernah bohong masih saja ada manusia lain yang menilai diri ini manusia yang jujur..

Aku malu..

Tersadar bahwa pandangan orang adalah rahmat dan teguran dari-Mu..

Engkau lebih tahu ya Allah bahwa aku tidak sebaik yang orang pikirkan..

Aku tidak sejujur yang orang pikirkan..

Semua hanya fatamorgana pandangan mereka saja..

Lalu aku menjadi semakin malu pada-Mu ya Allah..

Bahkan ibadah yang aku panjatkan dengan sungguh-sungguh tidak mampu menyaingi kebesaran-Mu..

Aku malu dan tersadar…
Betapa Engkau sangat baik padaku..
Sangat sayang padaku..

Bahkan ketika aku berbuat maksiat..

Maaf-Mu selalu terbentang luas..
Kesempatan selalu terbuka lebar..
dan orang-orang masih percaya dan memaafkan sikapku..

Apa itu hanya kebetulan?

Salah besar!

Semua adalah karena-Mu..
Semua karena rahmat-Mu..

Bahkan segala aib hidupku Engkau tutupi dengan indah,,
Engkau balas dengan begitu banyak kebaikan..

Namun kapan aku pernah bersyukur..??

Mempertebal iman??
Mencintai-Mu dengan tulus??

Aku malu ya Allah.. sungguh aku malu..

Tahu kah Engkau, ya Allah..

Jiwa ini sudah tidak kuasa lagi menangis karena menyesal menghianati-Mu..

Menangis karena banyaknya khilaf..

Ya Allah aku sungguh malu..

Semoga Engkau menerima tobatku..

Rabu, 20 Maret 2019

Aku??

Aku..
Seorang remaja yang hanya bisa bermonolog dalam hati dan pikiran. Tanpa berani mengungkapkan luapan isi hati secara langsung..

Aku..
Seorang remaja yang selalu beradu argumen, dengan hati dan pikiran saat melihat keluarga kecil tertawa bahagia.

Aku..
Seorang remaja yang hanya bisa mengungkapkan luapan hati lewat sajak kata". Saat bibir ini tak mampu lagi untuk mengatakan nya.
Namun, dengan goresan tinta dan air matalah yang mewakili isi hati yang sedang tersakiti.

Aku..
Seorang remaja yang lemah, yang tidak bisa menerima kenyataan.

Takdir yang mengharuskan aku untuk merasakan yang namanya perpisah..

Takdir yang mengharuskan aku untuk merasakan yang namanya kehancuran..

Takdir yang mengharuskan aku untuk merasakan sesak didada yang bertubi-tubi.

Andai waktu dapat aku putar kembali, aku ingin seperti dulu..

My Home?

Dikamar aku merasa tenang
Karna dikamar..
Aku bisa menuangkan keluh kesahku dalam sebuah tulisan.

Aku paling suka menyendiri di kamar tanpa ada orang satu pun yang menggangu. Walaupun terkadang kamar ku berantakan seperti kapal pecah tapi aku tetap betah..

Apa yang aku lakukan di kamar???

Yang aku lakukan hanya mendengarkan musik, tidur dan merenung memikirkan takdir ku sendiri. Terkadang aku ingin marah, tapi aku tak tahu harus marah pada siapa..

Apa yang ku renungkan???

Aku merenung memikirkan kebahagiaan yang tak pernah aku dapatkan, yang tak pernah aku rasakan, dan mungkin tak akan pernah aku dapatkan dan aku rasakan sampai kapan pun.

Aku kesal..
aku marah..
aku sedih..

kenapa aku tak seperti mereka??? 
Mereka yang merasakan kebahagiaan di dalam rumah. 

Aku ingin seperti mereka, merasakan kebahagiaan di dalam rumah.

Sabtu, 09 Maret 2019

Tidak ada yang peduli

Giliran aku sedang sedih dan terpuruk tak ada seorang pun yang ada untuk ku.

Aku membutuhkan sandaran, aku membutuhkan saran, sebuah solusi dan jalan keluar.

Tapi, tak ada satupun. Orang yang menanyakan keadaanku.

Menawarkan bantuan.

Memahami segala beban deritaku.

Dimana kalian? Ketika aku sedang dalam keadaan seperti ini?

Disaat kalian sedih, kalian datang padaku.
Tapi, disaat kalian bahagia. Kalian pergi begitu saja.

Dimana hati kalian sih?!!

Ya Tuhan..
Banyak sekali derita yang harus aku tanggung sendiri.

Sekarang..
Yang bisa menemaniku, hanyalah tetesan air mata.

Jumat, 02 November 2018

Mengapa?

Kepada keluargaku yang diambang ke hancuran
Aku ingin bertanya kepada kalian..
Sebenarnya aku ini siapa?
Anakmu kah?
Tamukah?
Atau orang tak dikenal?

Ma, Pak, Kak, Dik
Mengapa harus aku yang selalu merasakan sakit?
Kenapa harus selalu aku yang menangis?
Sadarkah kalian?
Teriakan kalian justru membuatku rapuh dan kehilangan semangat untuk meneruskan mimpiku.
Aku kehilangan bahagiaku,
Aku kehilangan beberapa saraf tertawaku, setiap hari, hingga harus berakhir sebagai seorang yang introvert..

Ma, Pa..
Kalian tidak pernah tau sulitnya mencari teman untukku berbagi rasa.
Yang kalian tau hanya "Bagaimana caranya aku bahagia dan mereka akan menderita Atau apapun, aku tidak peduli".
Disini aku yang menjadi korban tak bersalah.
Mengapa harus aku?

Benar kata Bung Karno "Ada saatnya dalam hidupmu, engkau ingin sendiri saja bersama angin, menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata".

Dan kali ini, aku hanya butuh diam, sebagian mereka ingin tau karena mereka "hanya ingin mengetahui, tidak benar-benar peduli".
Katakan kepada angin, karena angin akan peduli. Angin akan berhembus dan menjawab, "kamu kuat!".

Rabu, 31 Oktober 2018

Curhatan Hati


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Kenalin nama gua Alizah Fitria, biasa dipanggil Alizah oleh temen", sekarang gua kelas XII di SMK SEJAHTERA, mengambil jurusan Akuntansi. Gua lahir di Jakarta, 01 Januari 2001. #hmm

Semasa gua kecil, gua dan kakak gua di jagain sama Nenek dan Kakek gua, karena ortu gua sendiri harus Bekerja, untuk menafkahi anak"nya. Gua dari kecil dekat dengan Bapak gua, gatau kenapa.. gua itu dekat bat sama bapak gua, sedangkan sama mama gua sendiri. yah you know lah.. 

Penasaran ga si? kenapa gua dekat sama bapak gua, sedangkan sama mama gua sendiri ga deket? padahal ortu gua dua"nya bekerja?
Yah karena bapak gua slalu ada waktu buat anak nya, sedangkan sama mama gua? dia slalu sibuk bekerja. Bahkan buat ngumpul sama keluarga aja jarang :')

Ketika gua beranjak dewasa.. dan sekarang gua kelas XII entah gua gatau kenapa dengan ortu gua sendiri, dia jadi sering berantem.. yah gua sih ga peduli waktu itu, mau dia berantem atau apa, ujung"nya juga baekan.

Tapi sekarang? kenapa? Apa masalahnya? sampai kalian memilih untuk berpisah rumah?

Ketika gua pulang sekolah, rumah berantakan dan barang" juga kosong.

Kenapa? Apa yang terjadi? pertanyaan itu muncul dipikiran gua sendiri.


Dan entah mengapa setiap malam rasa sakit ini selalu muncul menghampiriku, bukan karena sakit fisik ataupun sakit karena cinta. Tetapi rasa amarah dan kekecewaan yang tak bisa diungkapkan oleh kata".
Rasanya, aku ingin mengakhiri rasa sakit ini karena keluarga yang hancur berantakan, namun aku tak sanggup.

Aku lelah dan aku bosan dengan keadaanku yang memaksaku untuk selalu terlihat kuat. Aku lelah untuk selalu mendengar pertengkaran kedua ortuku setiap hari. Aku lelah untuk mendengar suara bentakan Ayah dan suara tangisan Mamaku sendiri di setiap malam. Aku lelah untuk mendengar kata" kasar yang tak pantas di dengar oleh seorang gadis kecil sepertiku ini.

Ingin rasanya sekali aku berkata "Ayah, Ibu, berhentilah bertengkar karena hal kecil. Ingat anakmu ada disini, tolong jaga perasaanku, jangan biarkan putrimu melihat kejadian ini apalgi ada ade kecil yang baru berumur 3th.

Aku mencoba mencari kebahagiaan diluar sana, tapi sebahagia apapun aku diluar, aku tetap merindukan kebahagiaanku yang dulu pernah terjadi dirumah.

Jika saja aku bisa mengulang waktu, akan ku putar ulang semua di aroma ini. Akan ku ulang mimpi" ku agar aku tetap bermimpi kalian tetap utuh sampai aku sukses, menikah dan memberikan cucu untuk kalian berdua. Dan akan aku jaga kalian berdua agar salah satu dari kalian tidak ada yang pergi meninggalkan aku.

Aku tidak membutuhkan materi, harta berlimpah, fasilitas terjamin dan lainnya. Yang aku butuhkan hanyalah kalian. Iyah kalian.. Mah, Pah.. Gadis kecilmu ini sangat rindu kebersamaan kalian berdua.

Dan sekarang kenyataan membuatku menjadi seorang gadis yang kuat dan juga pandai!! Pandai menutupi kesedihannya didepan orang" yang dicintai :') oh Tuhan kenyataan ini sangat pahit. 

Tuhan, boleh kah aku meminta? Berikanlah aku 1 hari dimana hari itu aku bisa bersama kedua orang tuaku menghabiskan waktu bersama dan merencanakan masa depan ku, agar kelak aku tidak bimbang seperti ini.

Kadang aku berpikir, apakah keluarga suamiku kelak akan menerima aku dan keluargaku yang hancur ini? Atau justru nanti mereka akan menolak dan tidak merestui pasanganku untuk menikah dengan nya? Oh, sungguh pedih rasanya saat aku mulai memikirkan hal itu.

Dan kini perpisahan kalian mengajarkanku agar aku tetap menjadi wanita yang kuat dan hebat. Dan akan ku jadikan pelajaran untuk masa depanku kelak, cukup aku yang merasakan hancurnya keluarga. Anak dan cucu ku jangan.

Mah, Pah.. 
Doakan semoga gadis kecilmu ini bisa membanggakan kalian berdua, walaupun berbeda rumah dan sudah tidak bersama lagi.

Berapa banyak dosa?? Aku malu

Sejenak aku berpikir.. Aku mulai merenung tentang hidup ini.. Aku menangis tersedu-sedu.. Air mata mengalir deras.. Aku pun menjadi sang...